
Pengen bisa bikin sweater & cardigan kayak begini...hhhmmm.. kesampean gak ya??
Akhirnya pagi itu, aku datang ke utsmani untuk mengikuti orientasi. Acara dimulai dengan pembacaan qur'an surat Al-Imran oleh al-hafiz Ust. Fahrulrozi. Subhanallah. Takjub rasanya mendengarkan bacaan quran dari ustadz yg masih sangat muda ini (usia s
ekitar 25 tahun). Surat Al-Imran tandas dibacakan tanpa melihat text qur'an. (Jadi mikir, kapan ya aku bisa kayak dia? hehe...).Selesai pembacaan qur'an, dilanjutkan dengan mendengarkan pengalaman-pengalaman siswa ustmani dalam mempelajari qur'an. Ada seorang bapak pensiunan BUMN, salah seorang siswa, namanya bapak M. Yunus. Beliau berusia sekitar 70 tahunan. Beliau menceritakan, awal mempelajari qur'an karena merasa malu ketika mendengar seorang anak yang baru bersekolah di taman kanak-kanak ternyata bacaan qur'annya lebih bagus :). Karena itulah beliau mendaftarkan diri sebagai siswa ustmani.
bersambung besok yaaahhh ceritanya... maap...hehe.
-------------------------------------------------------------------jeda dulu.........
Ok...cerita disambung lagi :).
Waktu awal mulai bapak M.Yunus masuk level pra tahsin, artinya masih harus mempelajari makhroj (cara pengucapan) tiap huruf hijaiyah. Kini alhamdulillah beliau sudah memasuki level 4 dan ternyata diantara kawan-kawan sekelasnya beliau dinobatkan sebagai siswa teladan karena memiliki nilai tertinggi pada ujian yang lalu. Padahal kawan-kawan sekelasnya itu berumur 30 tahunan.
Kemudian yang kedua, seorang ibu yang sudah berumur sekitar 60 tahun
an. Aku lupa namanya (maaf ya bu), tapi yang pasti beliau juga mulai belajar sejak usia akhir 50 tahunan, dan kini sudah mulai memasuki tahap penghafal qur'an. Pada saat ditanya beliau bilang kalau surat yang surat dihafalnya yaitu juz 30, juz 29 dan surat Al-Baqarah (waaa...surat Al-Baqarah segitu panjangnya udah dihafal!! Subhanallah...Takjub deh aku). Tapi lucunya, waktu ditanya Ust. Yusuf Mansur sudah berapa surat yg dihafal, sambil malu-malu beliau menjawab,"baru surat Al-Baqarah"....kaget deh dengernya.. surat Al-Baqarah dibilang "baru"...hihihi.. secara gitu itu surat panjangnya 2 juz lebih.Selanjutnya pengalaman ust. Deka (usia sekitar 25 tahun). Beliau termasuk salah satu pengajar disana. Awal mula beliau belajar di utsmani justru karena kecemplung (kayak sumur aja yak! hehe..). Artinya masuk secara tidak disengaja. Pada saat itu beliau baru saja melarikan diri dari kampung halamannya di Bengkulu. Pertama kali datang ke Jakarta, mencari-cari tempat, pandangannya tertumbuk pada sebuah perpustakaan
yang terlihat dari luar, masuklah beliau kesana. Dan ternyata itulah awal pertemuan beliau dengan lembaga ini dan akhirnya belajar di sana dan berlanjut hingga menjadi pengajar. Sedangkan alasan beliau melarikan diri dari Bengkulu, itu ada ceritanya tersendiri. Mau tau?..... Jadi begini, pada saat beliau masih bersekolah di tingkat SMU, beliau termasuk murid yang paling pandai dan juga qori terbaik di propinsi Bengkulu. Beliau juga pernah menjadi wakil qori bagi propinsinya pada lomba tingkat selanjutnya. Rencananya setelah menamatkan SMU, beliau menargetkan masuk Al-Azhar, pergi ke Mesir. Alhamdulillah, ternyata beliau lulus, dan berhak berangkat. Semua warga di tempat beliau tinggal merasa bahagia dan ikut mendo'akan agar keberangkatannya dapat segera terwujud. Namun apa daya, untuk pergi kesana beliau diharuskan membayar uang sebesar lima juta rupiah. Beda dengan di Jakarta, uang sebesar itu mungkin masih dianggap cukup terjangkau. Tapi untuk di daerah, untuk mendapatkan uang sebesar itu membutuhkan kerja keras dan pastinya harus menghabiskan sawah dan perkebunan. Akhirnya dengan sangat terpaksa, karena ketiadaan dana, keberangkatan beliau ke Mesir dibatalkan. Dikarenakan semua masyarakat sekitar sudah mengetahui bahwa ust. Deka akan berangkat ke Mesir, dan ternyata keberangkatannya dibatalkan, membuat beliau merasa malu dan memutuskan pergi ke Jakarta. Beliau bilang,"pokoknya asal jangan tinggal di Bengkulu". Dan akhirnya seperti yg telah disebutkan, sampailah beliau secara tidak sengaja di lembaga ini. Walaupun pada awalnya sama sekali gak ada niatan di hati ustadz untuk belajar qur'an di tempat ini (apalagi beliau kan udah qori :)), tetapi ternyata standar pengajaran disini sangat ketat, dan beliau merasa tertantang untuk terus belajar dan akhirnya kini menjadi pengajar juga. Dan kabar baiknya, Alhamdulillah, kemarin beliau mengatakan bahwa Insya Allah tahun ini akan berangkat ke Mesir... (jadi juga ya ustadz).Btw, ust. Deka juga menekankan tiga hal yang penting untuk dipelajari agar kita dapat menguasai dunia :). Tiga hal itu adalah : 1. Al-Qur'an, 2. Bahasa, 3. Komputer. Kalau kita dapat menguasai ketiga hal ini, Insya Allah hidup kita akan menjadi baik.
Pada kesempatan itu ust. Yusuf Mansur juga menceritakan tentang seorang ibu (yang ternyata ibu yang diceritakan itu ada di depan kami...hehe..) yang sedang ingin merintis pesantren Darul Qur'an yang dipimpin Ustadz untuk dapat membuka cabang di Kalimantan (semoga terwujud). Ibu tersebut juga menyerahkan hampir seluruh tabungannya untuk digunakan membuat pesantren tersebut (Subhanallah!). Dan yang tidak kami kira, ternyata pada kesempatan itu juga Ust. Yusuf Mansur memberikan bagian infaq yang diberikan ibu kepada lembaga kami. Seratus juta untuk lembaga Utsmani (yang pada saat ini sedang memperluas bangunan)...spontan kami semua yang ada di sana merasa bersyukur dan mengucap Alhamdulillah pada saat itu juga.. Terima kasih ibu yang baik hati dan cantik, semoga amal ibadah ibu dibalas dengan pahala yang setimpal dari Allah SWT... Amiin.. Terima kasih juga buat Ust. Yusuf Mansur yang telah membagi bagian infaqnya kepada lembaga Utsmani. Akhirnya dengan ditutup dengan hamdalah, dan kemudian dilanjutkan sholat dzuhur berjamaah, kami mengakhiri acara ini dengan suka hati, penuh pengharapan dan semangat untuk terus mempelajari, mengamalkan dan mengajarkan Al-Qur'an.
Khoirukum man ta'allamul qur'aana wa 'allamahu (Sebaik-baik kamu adalah orang-orang yang belajar qur'an dan mengajarkannya. HR. Muslim)
Tadi setelah sholat dzuhur, ada kultum dari sesepuh kita di kantor. Kemudian beliau mengajarkan do'a ketika berbuka puasa yg berasal dari hadist Rasulullah SAW. Aku sendiri juga baru tau do'a yg ini.. Semoga bermanfaat buat semuanya..
Begini penjelasannya :
Ketika beduk adzan maghrib berbunyi, maka kita dianjurkan untuk segera berbuka dengan cara seperti ini :
1. Membaca bismillah
2. Minum air 1 - 3 teguk
3. Kemudian membaca do'a berbuka puasa yaitu :
"Dzahabazh zhaama-u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah"
Artinya : telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, Insya Allah. (HR. Abu Dawud).
4. Setelah itu makan yg lain2nya seperti biasa...
Hari ini pemutaran perdana film Ketika Cinta Bertasbih (KCB).. Pengeeenn nonton, tapi ngebayangin antri tiket yg pasti susah dan pasti gak dapet, gak jadi deh, tunggu waktu libur aja, biar antrinya agak senggang waktunya... Tapiii, udah ngeliat cuplikannya, apalagi udah pernah baca novelnya, jadi gak sabaran rasanya mau nonton..hehe
Yang pertama yaitu sebuah tas bulat dengan benang-benang yang dirajut jadi mirip bulu.. Tas ini adalah hasil rajutan crochet dari adek-iparnya kakek saya (pusing gak ngebayanginnya? gak kan? :)), jadi bisa dibilang beliau adalah nenek saya juga. Saya memanggilnya Mak Tiwi (kalau gak salah namanya Pertiwi). Beliau sangat menyayangi saya. Semasa hidup beliau pandai merajut. Sayang sewaktu beliau masih hidup, saya masih terlalu kecil untuk memahami rajutan. Kalau saya udah bisa memahami rajutan waktu itu, mungkin juga saya akan jadi murid merajut beliau yg paling setia..hehe.. Mungkin juga kegemaran saya merajut sekarang diturunkan dari mak Tiwi :D, karena kalau saya perhatikan, emak saya gak begitu tertarik dengan rajut merajut...hehe..
Rajutan yang satu lagi berbentuk taplak. Ini dibuat oleh nenek dari teman saya (tapi kami sudah seperti saudara). Jadi beliau nenek saya juga. Saya tak tau nama beliau, tapi selalu saya memanggil beliau dengan sebutan 'nenek'. Nah, waktu beliau masih hidup, saya kadang diajak untuk memperhatikan ketika nenek sedang merajut, walaupun waktu itu saya belum bisa ikut merajut, at least saya udah mulai tertarik dengan rajutan.
(ket : saya dan mak Tiwi)
Kedua rajutan ini sekarang saya simpan dengan baik. Kenang-kenangan dari kedua nenek yg kreatif :D
Seperti biasa tiap hari Jum'at, kami dapat jatah makan siang gratis dari kantor (yang gratis-gratis tuh emang paling enak :P).Biasanya menunya ayam goreng plus lalap dan sambel terasinya. Mantap juga. Bulan-bulan sebelumnya kami makan nasi padang. Setiap jum'at menunya itu. Tapi jum'at dua pekan yang lalu gak seperti biasanya. Waktu saya baru sampe kantor, teman saya bilang,"mba, kita hari ini gak akan beli ayam goreng. Minta uangnya aja dari kantor, trus dibeliin sayur sendiri. Yang gabung ada 5 orang (3 cewek 2 cowok), termasuk mba." Saya sih setuju aja. Ikuutt!
Ternyata waktu saya sampe kantor itu, teman saya pagi-pagi udah ada di pasar. Kebetulan di dekat kantor ada pasar tradisional. Dan kebetulan juga di kantor kami ada dapur plus kompor gas-nya, soalnya kantor saya itu berupa rumah yg dijadiin kantor..hehe.. Jadilah si teman beli macem2 sayur dan lauknya. Dia beli kangkung, tempe, ikan asin, beras seliter (masak di magic kom), cabe (buat sambel)... daaann... jengkol!...hahaha... masya Allah, di kantor makan jengkol!! (ada yg gak suka? pasti banyak juga ya n pasti bilang,"iiiihh apaan sih, kok jengkol?". tapi di kantor saya banyak yang suka tuh...hihihi).
Biasanya kalau ada boss, kami gak ada yg berani masak yang goreng2an di kantor. Mikirin kalo pas lagi nge-goreng tiba-tiba dipanggil boss, bisa angus deh tuh gorengan...hehe.. Lagi blom tentu juga diijinin. Dan kebetulan jum'at itu semua boss lagi gak ada. Jadilah jum'at siang itu, ketika cowok-cowok lagi solat jum'at semua, kami yang cewek2 (3 orang) masak di dapur.
O iya, untuk mengulek sambel, dikarenakan ulekan dan coet kayu yang pernah dibeli udah hilang, tadinya saya ulek pake sendok, ditekan-tekan cabenya di atas mangkok (cappe deh!). Tapi ternyata ada teman saya yang tak kehilangan akal, ada satu teman saya yang cowok, dia ambil kayu dari pohon di dekat kantor, trus kayu itu dibikin kayak mirip ulekan..hihi.. Jadilah kami ngulek sambel di atas mangkok dengan ulekan made in teman saya itu...hehe... Lumayan hasilnya, bisa bikin sambel jadi halus juga. Kangkung ditumis, tempe, ikan asin dan jengkol digoreng. Baunya udah kemana-mana. Tapi untung gak sampe keluar dapur.
Nah, pas yang cowok-cowok selesai solat jum'at, acara masak kami juga selesai. Waah..semuanya jadi pada ngiler liat ikan asin dan sambel plus kangkung tumis. Akhirnya mereka yang tadinya pesan ayam goreng, langsung dibarter dengan ikan asin...hihi.. Trus jatah makan 5 orang itu, bisa untuk dimakan 10 orang... Jadilah kami makan rame-rame ber-10 orang di ruang meeting. Jadi kayak makan di restoran (lebay! haha). Ada beberapa teman yg nambah 2 kali. Lumayan deh. Makanannya sederhana, tapi semua habis gak bersisa (termasuk jengkolnya..upss... o iya, mengingat hari jum'at dan besok dah libur, so semuanya pada berani makan jengkol, dah gak ada yang malu!.. maaf ya buat yang gak suka...haha..). Ada juga teman cewek yang bilang,"Alhamdulillah, makanan kita laku!"
Sambelnya juga abis-biss. Teman saya bilang, yang bikin mantep sambelnya tuh karena "ulekan"nya..hehe.. Teman saya itu emang kreatif deh!
Kalo ada yang mau liat menu kita, silaken ditengok dibawah ini! O iya, ada juga buah dan lalapnya. Lengkap deh pokoknya. Kalo kata pak Bondan mah "Mak Nyoss!"