Sunday, 12 June 2011

Kisah Rasulullah SAW

Ini adalah sekelumit kisah tentang Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Tentang akhlak beliau yang amat mulia. Semoga dapat diambil hikmahnya.

Pada suatu hari, di sudut pasar di kota Madinah, tempat dimana Rasulullah biasa melewati jalan itu, ada seorang pengemis Yahudi yang telah sangat tua dan matanya buta. Dia duduk di pinggir jalan sambil mengucapkan kata-kata,"Muhammad gila"...."Muhammad gila.."...."Muhammad gila..".... begitu berulang-ulang, tak ada kata-kata lain yang diucapkannya selain kata-kata itu. Terus menerus.

Ketika Rasulullah melewati pengemis itu, dan mendengar ucapannya, Rasulullah tidak marah. Justru beliau mendekatinya. Tanpa berkata sepatah katapun, kemudian beliau meletakkan tangannya di dada pengemis itu. Ketika diletakkan tangan Rasulullah di dada orang tersebut, si pengemis itu diam. Dan ketika tangan Rasulullah diangkat, pengemis itu kembali berucap,"Muhammad gila.."...."Muhammad gila...".. Begitu terus.

Kemudian Rasulullah juga menyentuh mulut orang itu. Dan ketika Rasulullah menyentuh mulutnya, ia terdiam. Namun, ia kembali mengucapkan hinaan itu ketika Rasulullah mengangkat tangannya.

Setelah itu Rasulullah meninggalkan pengemis yang masih terus mengucapkan kata-kata hinaan. Kemana Rasulullah pergi? Ternyata beliau menemui isteri terkasih, yaitu Aisyah.ra dan menceritakan tentang keberadaan pengemis tersebut. Kemudian beliau segera memerintahkan agar Aisyah.ra memasakkan makanan yang paling enak. Segera setelah masakan telah matang, Rasulullah kembali kepada pengemis itu, kemudian Rasulullah menyuapinya.

Begitulah setiap hari yang dilakukan Rasulullah SAW, mengunjungi pengemis buta itu, meletakkan tangannya di dada, mengusap mulutnya dan menyuapinya makanan. Sementara si pengemis tetap dengan kebiasaannya, mengucapkan kata hinaan yang ditujukan kepada Rasulullah.

Hingga akhirnya tiba waktunya Rasulullah SAW wafat. Semua merasa sedih. Tidak terkecuali mertua beliau, yaitu Abu Bakar r.a. Sementara itu si pengemis merasa heran, karena tidak ada yang mengirimkan makanan dan menyuapinya lagi.

Suatu hari Abu Bakar r.a bertanya kepada putrinya Aisyah ra..."Wahai putriku, aku telah menjalankan sunnah-sunnah Rasulullah, mengikuti apa yang beliau lakukan semasa hidup, adakah yang belum aku kerjakan selama ini?"

Aisyah ra. menjawab : "Ya ayah, ada satu hal yang belum ayah kerjakan,"... "Apakah itu wahai putriku?"... kemudian Aisyah ra. menceritakan tentang kebiasaan Rasulullah yang setiap hari mendatangi pengemis Yahudi di sudut pasar Madinah, dan selalu memberi makan kepadanya. Akhirnya Abu Bakar ra. mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah, yaitu segera menuju ke pasar dan mendatangi pengemis tersebut, serta memberinya makan.

Ketika Abu Bakar ra. mendatangi pengemis tersebut, beliau heran. Dilihatnya pengemis tersebut duduk sambil mengucapkan hinaan kepada Rasulullah, tak henti-henti. Namun karena mengingat apa yang biasa Rasulullah lakukan, segera saja Abu Bakar menghampirinya dan memegang dada pengemis buta tersebut. Ketika tangan Abu Bakar ra. menyentuhkan tangannya ke dadanya, tiba-tiba pengemis menghardiknya dengan keras,"Hai!! siapakah kamu itu? Aku tidak mau dipegang oleh kamu!!"....

Abu Bakar tak menjawab, kemudian beliau mulai menyuapi pengemis tersebut.. Lagi-lagi si pengemis menghardiknya,"Aku tidak mau disuapi olehmu!! Siapakah kamu?"... Dijawab oleh Abu Bakar, "Aku ini orang yang biasa datang memegang dadamu"..."Bukan!! Kamu bukan orang itu!!" "Orang yang biasa mendatangiku mengusap dadaku dengan lembut! Dia juga selalu menyuapiku dengan makanan yang dihaluskannya terlebih dahulu, tidak kasar seperti ini! "Huh!!" "Kemana orang itu?" "Aku hanya mau disuapi olehnya!!"

Mendengar apa yang dikatakan si pengemis, Abu Bakar ra. menangis tersedu-sedu sambil berucap,"Ketahuilah, orang yang biasa datang kepadamu itu adalah menantuku dan dia telah meninggal dunia beberapa waktu yang lalu..... dan ketahuilah, sebenarnya dialah orang yang selama ini selalu kau hina dan kau anggap gila"...."Orang itu adalah Rasulullah, Nabi Muhammad SAW". Mendengar penuturan Abu Bakar ra., pengemis itu menangis sejadi-jadinya, dan kemudian ia bersyahadat, menyatakan masuk Islam.

*diceritakan kembali, setelah mendengar ceramah dari Ust. Bali Purnomo di Masjid Al-Munawar, Pancoran*

2 comments: