Monday, 23 May 2011

Menjaga Danish

Pagi ini, adekku dan isterinya pamit mau dinas ke luar kota selama seminggu. Rute isterinya, dari rumah menuju kantor, terus ke Bogor sampai rabu, pulang sehari, kamisnya lanjut menuju Batam, terakhir ke Singapura. Sedangkan rute adekku, dari rumah langsung ke Batam, janjian bertemu dengan sang isteri di sana, kemudian bersama-sama mereka lanjut ke Singapura. Tak lupa sebelumnya mereka menitipkan Danish, anak mereka yang berumur satu tahun, pada nenek dan mbahnya (orangtuaku), juga pada Bu De-nya (aku).

 

Sebelumnya, adekku agak ragu berangkat, pasalnya dua minggu yang lalu ART yang biasa menjaga Danish, tanpa pemberitahuan sebelumnya, tiba-tiba mengundurkan diri dengan alasan disuruh bekerja di pabrik oleh ibunya (lho?). Hari ini pamit, besoknya sudah pulang kampung...hhhmm…

 

Sedangkan ibuku sehari-hari sudah menjaga Shafaa, keponakanku satu lagi yang sangat manja, yang masih berumur dua tahun dan sama-sama butuh perhatian lebih. Orangtua Shafaa juga bekerja. Jadi setiap hari Shafaa dititipkan pada ibuku, dan malamnya Shafaa pulang bersama ayah dan ibu, pagi dititipkan lagi, begitu seterusnya. Repotnya, kedua batita ini gak mau diam. Kalau tak dijaga masing-masing, bisa kacau. Kadang Shafaa merebut mainan Danish, lain waktu Danish melawan kakak Shafaa, merebut dot yang sedang dihisapnya dan kemudian dihisapnya sendiri.. Pokoknya heboh. Terkadang Shafaa dan Danish juga berebut minta gendong nenek…hehe… Tinggal ibuku yang kerepotan menggendong keduanya…

 

Setelah dipertimbangkan secara masak, akhirnya adekku dan isterinya tetap dinas keluar kota, sementara Danish akan bersama nenek dan mbah-nya. Kebetulan juga ada keluarga pamanku yang berdekatan dengan rumah kami, bisa menjaga Danish di siang hari. Jadi siang Danish bersama bu De (isteri pamanku) dan malam bersama nenek, mbah dan bu De (aku). Bergiliran pokoknya.

 

Dengan peralatan perang yang lengkap (botol susu, susu, pampers obat-obatan dan lain-lain) dan dengan agak berat hati, sang ibu menyerahkan Danish pada nenek. Sementara Danish seperti tak mau lepas dari gendongan ibu. Walaupun Danish masih mengulurkan tangannya pada ibu minta digendong lagi, tapi karena tugas, mau tak mau ibu harus tetap pergi.

 

Dan walaupun keponakanku itu baru bisa berceloteh bahasa planet…hehe …  Tapi sang ibu tetap pamit pada Danish… Dengan pelan, adek iparku berujar : ”Ibu pergi dulu yaaa, Danish sama nenek dulu.. jangan rewel yaaa” Danish pun menjawab dengan celotehannya, tampaknya mulai mengerti, dan akhirnya setuju tetap di gendongan nenek. Ketika ibu dan ayah pergi, tak lupa Danish melambai-lambaikan tangan… dadah-dadah .

 

Ok, soal menjaga Danish sudah beres. Tinggal sekarang tugas nenek, mbah dan Bu De yang ambil alih menjaga Danish bergantian (sebenarnya lebih banyak neneknya sih yang jaga..hahaha). Walaupun kadang aku kewalahan menjaganya, karena Danish termasuk batita yang sangat aktif, pokoknya gak bisa diem, tapi aku sangat senang bermain dengannya. Apalagi kalau dia mulai berceloteh gak karuan…lucu…hehe… Satu lagi hobinya yang bikin aku heran, dia paling senang merangkak ke dapur.. entah kenapa.. (apa dia niat mau jadi master chef ya? )

 

Dan sekarang ini aku berharap, semoga nanti malam Danish gak rewel dan gak ngajak begadang seperti biasanya kalau ada ayah dan ibu... 

9 comments:

  1. waah namanya sama ama ponakan saya.. danish juga..

    ReplyDelete
  2. toss dong... Danish ketemu Danish ^_^

    ReplyDelete
  3. towel bude Ayu juga... (bude nya danish yg balik towel...qiqiqi) :)

    ReplyDelete
  4. latihaaaan, latihaaaaaaaaaaaan...:D

    ReplyDelete
  5. duuh buu.... latihan ngeliatin sih udah seriiinnggg...hehe...
    tapi untung malem ini danish gak rewel, walaupun blom tidur juga... maunya main terus dia..^_^ *alamat begadang*

    ReplyDelete
  6. teh...sok lah towel2an...qeqeqe...

    ReplyDelete
  7. akhirnya danish tidur juga malem ini...yes! ^_^ *gak jadi begadang*

    ReplyDelete