Monday 2 January 2012

merancang diri

Tahun 2011 baru saja berlalu, dan sekarang kita sudah berada di tahun 2012. Setiap orang pasti mempunyai rencana masing-masing, yang pastinya harapan untuk menjadi/mendapatkan yang lebih baik dari tahun lalu.

Kali ini saya hanya ingin berbagi  yang saya dengar dari salah seorang teman saya yang amat baik hati, Ana Mardiana, tentang materi yang baru didapatnya dari sebuah seminar psikologi yang telah diikutinya selama beberapa hari di sebuah universitas negeri terkenal beberapa waktu yang lalu.

Salah satu pembicara di seminar mengetengahkan tentang bagaimana kita harus merencanakan masa depan kita secara detil. Pembicara mengajukan pertanyaan begini : ketika kita melihat sebuah gedung bertingkat yang megah, apakah yang ada di benak kita? Bagaimana sebuah gedung itu bisa berdiri tegak? Tentunya sebelum gedung itu dibangun, diperlukan perhitungan yang matang agar ketika gedung telah berdiri, dia tidak akan roboh ketika terjadi goncangan, pun tidak terjadi goncangan sedikitpun, ia harus tegak berdiri dengan kokoh. Lalu mengenai bentuknya, kita tentu yakin, pastinya sang arsitek telah merancang bentuk bangunan tersebut. Apakah mau bentuk bulat, persegi atau bentuk lainnya, tentunya semua itu sudah dirancang dalam sebuah blue print. Betulkan?

Nah, sekarang.... bila dibandingkan dengan gedung itu, manakah yang lebih berharga? Diri kita, yang makhluk hidup ini atau gedung tersebut, yang notabene adalah benda mati? Tentu kita semua akan menjawab diri kitalah sebagai makhluk hidup yang tentunya lebih berharga daripada gedung yang hanya benda mati. Betulkan?

So, mengapa kita yang lebih berharga ini, tidak membuat blue print untuk diri kita?
Sedangkan sebuah gedung saja membutuhkan rencana matang untuk membangunnya, seharusnya kita lebih butuh membuat rancangan hidup untuk masa depan.

Jadi, mari kita membuat rencana terperinci untuk masa depan. Rencana yang baik, dengan harapan rencana itu akan terwujud. Walaupun nantinya rencana itu belum terwujud seluruhnya, paling tidak kita telah merancangnya

No comments:

Post a Comment