Saturday 18 September 2010

Catatan kecil : Tentang Maaf

Sekedar catatan kecil, supaya aku tak lupa.

Saat ini aku sedang menonton world cinema 'Dear Frankie', bercerita tentang kehidupan seorang anak bernama Frankie yang memiliki keterbatasan pendengaran (deaf/tuna rungu). Salah satu adegannya menarik perhatianku.

Frankie bersekolah di sebuah sekolah umum, dan tidak semua orang mengetahui keadaannya kecuali teman sekelasnya dan tentunya guru yang biasa mengajarnya. Pada suatu saat Frankie masuk ruang perpustakaan. Frankie masuk begitu saja dan langsung mencari-cari buku yang diinginkannya tanpa mengindahkan panggilan penjaga perpustakaan, seorang wanita yang usianya sekitar lima puluh tahun, yang kemudian terus mengikuti Frankie sambil mengomel karena sejak Frankie masuk, ia tidak mempedulikan panggilannya. Tentu saja dia tak mempedulikan panggilan wanita penjaga perpustakaan tersebut karena Frankie memang tidak dapat mendengar panggilan orang yang ada di belakangnya (dan ia hanya dapat bicara dengan bahasa isyarat dan membaca bibir lawan bicara). Kebetulan pula alat pendengaran yang biasa dikenakannya, pada saat itu dilepasnya.

Frankie terus berjalan setengah berlari mencari-cari buku, sementara wanita tersebut terus mengomel di belakangnya. Hingga akhirnya wanita tersebut dapat mendekati Frankie, kemudian si wanita menepuk pundaknya dan membalikkan badannya, dengan maksud meneruskan omelannya. Segera setelah ditepuk pundaknya, Frankie memasang alat pendengarannya pada telinga. Melihat hal itu, wanita penjaga perpustakaan tersebut barulah mengerti mengapa omelannya sejak tadi seperti tak dipedulikan Frankie. (nah....adegan selanjutnyalah yang membuatku terharu dan tertegun).

Setelah mengetahui kesalahannya, si wanita tersebut yang notabene usianya jauh di atas Frankie (seusia neneknya Frankie kali yaa...), serta merta menghentikan omelannya dan segera meminta maaf sambil mengucapkan kata-kata yang kira-kira begini,"maafkan aku, aku tak tahu bila kau tak dapat mendengarku..... kalau begitu ambillah buku apa saja yang kau perlukan... dan bila kau tak dapat menemukan buku yang kau cari, aku akan menolongmu mencarikannya,"

Kemudian Frankie tersenyum, dan adegan selanjutnya, aku melihat Frankie keluar dari perpustakaan dengan membawa buku yang banyak ^_^..

Kengapa aku tertegun?

Yang membuatku tertegun adalah, betapa si wanita tersebut dengan tulus mau meminta maaf atas kesalahannya, meskipun itu kepada anak kecil. Ditambah lagi dia seperti benar-benar ingin menebus kesalahannya dengan membantu Frankie sepenuh hati. Frankie dihormatinya, walaupun ia seorang anak kecil

Pemandangan yang mengharukan!

2 comments:

  1. yg seperti ini patut dicontoh ya mbak, ga serta merta ngomel tanpa tau sebab nya dan minta maaf meski kpd yg lebih muda

    ReplyDelete
  2. iya mba berna, salutnya aku sama si ibu itu, cara dia memperlakukan anak itu, begitu hormat, spt minta maaf sama orang dewasa aja :)

    ReplyDelete