Sunday, 31 July 2011

Belajar Membuat Bros




Ahad pagi, asyiknya ngumpul-ngumpul sambil membuat bros aklirik. Alhamdulillah, yang diajarin pinter-pinter (aku cuma ngajarin awalnya aja), jadi hasilnya cantik-cantik.. Semoga bermanfaat ilmu yang didapat...^_^

Friday, 29 July 2011

Cuma mau Cerita...Keramas

Sore itu, saya hendak mencuci rambut. Yah, sudah lengket rasanya rambut ini. Berminyak dan lepek. Maka, berbekal shampoo kemasan berenteng yang saya beli beberapa hari sebelumnya, merk langganan saya, dengan bungkusnya yang berwarna merah campur putih, saya pun ke kamar mandi. Seperti biasa, saya basahi terlebih dahulu rambut. Kemudian, saya sobek kemasan shampoo tersebut, menuangkan cairan putih yang ada di dalamnya ke telapak tangan dan memberi air sebagai campuran. Kemudian campuran itu saya gosokkan ke kepala. Hmm... gak berbusa. Pasti ini karena rambut saya memang benar-benar kotor. Tapi saya baru dua hari yang lalu keramas juga. Dan reaksinya sama, shampoo yang saya pakai tidak menimbulkan busa. Ooohh, iya... biasanya sesuai anjuran yang tertulis di kemasan, kita harus mengulang keramas dua kali, baru yang kedua biasanya berbusa. 

Ok... saya pun membilas rambut, kemudian mengoleskan kembali shampo yang dicampur air. Reaksinya? Sama, shampo ini tak mengeluarkan busa. Sambil menggosok-gosok rambut, saya berfikir dalam hati, apa saya sudah membeli shampo yang kadaluarsa? Hmm... ketipu dong... Sebel sendiri...

Sambil rambut masih lengket dengan shampo, saya coba cek tanggal kadaluarsa... gak ada tulisan kadaluarsa... Saya bolak balik bungkus shampo, saya baca bagian depannya.... Di situ tertulis "conditioner"... *Gubrak! cengar cengir sendiri di kamar mandi* Hyaahh... Rupanya sudah dua kali saya keramas dengan conditioner, pantas saja, dua hari yang lalu juga gak berbusa juga..

Pesan moral : Teliti sebelum membeli...

Bingkisan Menjelang Ramadhan




Tadi pagi, setelah menghirup segelas air dingin yang berhasil membuat saya menjadi sejuk (di kepala dan di hati), setelah berkutat dengan kemacetan, tiba-tiba saya dikejutkan dengan sapaan seorang teman. Tak hanya menyapa, tapi dia juga membawa sebuah bungkus plastik yang isinya ternyata, seperangkat alat sholat *dibayar tunai...hihi :p*, yaitu mukena dan sarungnya, ditambah postcard kartun bergambar. Ternyata itu titipan pemberian salah satu boss saya, dalam rangka menyambut bulan Ramadhan. Yeaah...senangnyaaa.... Dan yang sangat menarik perhatian saya adalah postcard yang disertakan bersama bingkisan itu. Gambarnya lucu, gambar boss bersama anggota keluarganya dengan desain karikatur, ditambah puisi. Unik.

Isi puisinya :
Jika semua harta adalah racun, zakat lah penawarnya
Jika seluruh umur adalah dosa, tobatlah obatnya
Jika seluruh bulan adalah noda, ramadhanlah pemulihnya
Selamat menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan 1432 H
Mohon maaf segala kesalahan lahir dan bathin..

Segera setelah menerima bingkisan itu, saya segera menghampiri ke ruangan beliau dan mengucapkan terima kasih ^_^.

O iya, menyambut bulan ramadhan ini, saya juga mau mengucapkan mohon maaf lahir bathin, suka komen yang macam-macam di lapak orang, bisa jadi menimbulkan kesalahan... jadi mohon dimaafkan yaaa...
Juga saya berharap semoga ibadah kita di bulan ramadhan, lancar dan sukses, dan yang paling penting diridhoi Allah SWT.. Amiiin...
Selamat Menjalankan ibadah Ramadhan..
Semangaatt!!

wassalam,
iah

Thursday, 21 July 2011

Dikejar-kejar



Sekedar mengenang masa lalu. Bukan mau ge-er ya, tapi entah apa sebenarnya yang membuat orang selalu mengejarku (dalam arti yang sebenarnya). Mungkin karena wajahku yang dulu terkesan seperti orang gak berdaya/mudah ditindas (sampai pernah berdo'a Ya Allah, tolong bikin wajahku jadi keliatan galak, supaya orang-orang jadi takut...hihi..). Atau mungkin karena waktu kecil aku ini berbadan kecil di antara teman sebaya. Sampai rasanya capek sendiri.


Pengalaman pertamax, waktu itu aku baru mau masuk di kelas satu Sekolah Dasar. Ada seorang tetanggaku, sebutlah namanya Z, usia sebaya denganku, tapi dia beda sekolah. Dia masuk siang, sedangkan aku masuk pagi. Walaupun kami bertetangga, aku gak dekat dengannya. Pasalnya, si Z itu anak yang lumayan nakal, sering menjahili teman, dan aku gak suka dengan anak yang jahil. Nah, kejahilan si Z ternyata juga menimpaku. Ketika aku berangkat sekolah (sekolah gak dihantar ortu loh... mandiri je..^_^), dia pasti menghadang jalanku. Sambil merentangkan tangannya Z  berkata galak,"Hayoo, mau kemanaaa?" Setiap aku berlari ke sisi lain, dia mengikutiku sambil terus merentangkan tangannya. Begitu terus. Diperlakukan begitu, aku jadi ketakutan, berlari menghindar, dia pun mengejarku sampai aku lari terpontang-panting dan dia gak bisa mengejarku lagi. Kalau difikir sekarang, untuk anak sekecil aku dan dia, padahal jalannya kan lebar, kalau mau bisa aja aku lari dan gak perlu ketakutan begitu. Yah, namanya juga anak-anak. Begitulah, hampir setiap hari, Z selalu menunggu di jalan, sebelum aku berangkat sekolah. Menunggu hanya untuk menghadang jalanku dan mengejarku, sampai akhirnya dia bosan sendiri (tahulah aku darimana hobi lariku ini...hihi..). Dan herannya, orang dewasa yang ada di sekitar yang melihat perbuatan Z, bukannya menolongku, tapi justru mentertawakan, atau hanya basa-basi mengomel sekedarnya pada Z. Padahal waktu itu aku benar-benar tertekan dengan sikap Z.

Pengalaman keduax, sewaktu aku baru masuk di kelas dua Sekolah Dasar. Aku yang sebelumnya di kelas satu dan masuk pagi, kini di kelas dua harus masuk siang, dan berbeda suasana dan juga kakak kelas. Kalau kakak kelasnya baik gak apa-apa. Tapi ini, ada kakak kelas di kelas empat, yang hobinya mengejar-ngejar adik kelasnya. Namanya Juli, bocah lelaki berbadan gemuk dan besar dibandingkan anak-anak sebayanya. Dialah yang hobi mengejar adik kelas setiap hari sebelum bel masuk berbunyi. Jadi selama beberapa bulan di awal caturwulan (kalo gak salah, dulu nyebutnya begitu, bukan semester), aku dan beberapa teman-teman perempuan harus sport jantung. Olahraga menjelang siang, lari-lari menelusuri jalan kampung di sekitar sekolah kami, kalau tidak mau ketemu Juli dan kena kejahilannya. Jadi, setiap hari, ketika baru sampai kelas, dan hanya sempat meletakkan tas, aku dan teman-teman langsung kabur, untuk menghindar kejaran Juli. Kalau bel masuk sudah berbunyi, dengan jantung berdebar hebat dan keringat bercucuran, kami mengendap-endap menunggu Juli masuk kelas dulu, baru kami mengikuti. Duh capeknya..

Pengalaman ketigax. Ini juga sewaktu aku masih SD. Tahu kan kalau zaman dulu (duluuu banget...hihi..), masih ada tukang minyak yang jualan keliling kampung. Nah, salah satu tukang minyak yang biasa keliling di lingkungan rumahku, namanya Bang Jojon. Rambutnya panjang sebahu, dan dia selalu memakai topi yang mirip koboi.. Dia juga salah satu orang yang sering mengejarku. Sambil mendorong gerobak minyak, kadang-kadang dia memukul salah satu drum minyaknya, sehingga menimbulkan kebisingan. Mungkin maksudnya hanya iseng menakut-nakuti anak-anak. Tapi herannya hanya aku yang dikejarnya. Setiap kali terdengar suara bang Jojon,"Minyakk...minyaaakk..." hatiku mengkeret. Ditambah orang-orang di sekitarku justru menambah ketakutanku dengan bilang,"Iah awas ada Jojooon", atau bilang,"Bang Jojon.... ada Iah nih!"... tambah deg-degan jantungku.. Dan dengan garangnya (dalam pandanganku waktu itu....hehe), Bang Jojon pun mengejarku sambil memukul jerigen minyaknya)... (huh! bukannya melindungi, malah disodorin...sebel :(
Jadi, setiap aku keluar rumah, aku selalu waspada, kalau-kalau bertemu Bang Jojon di jalan.. Hiks...takut dan capeekk... (Btw, waktu aku sudah SMA terdengar kabar bahwa Bang Jojon sudah meninggal, semoga amal baiknya diterima Allah....amiin ^_^).

Pengalaman keempax, ketika aku bertemu orang di salah satu toko buku terkenal. Waktu itu dia adalah salah satu karyawan toko tersebut dan bertugas di bagian penitipan barang. Usianya kira-kira lebih tua tiga tahun di atasku. Awal mula ketemu ya pas aku ke toko buku tersebut dan menitipkan belanjaanku padanya. Seperti biasa, sekedar basa-basi, aku tersenyum mengucapkan terima kasih padanya ketika selesai dari toko buku dan menerima kembali belanjaanku. Tak dinyana, mungkin karena aku terlalu ramah, dia jadi bertanya macam-macam (pesan moral : makanya jangan senyum sembarangaaannn sama orang asing). Tanya nama, alamat, kerja dimana, de el el. Dan dengan tanpa curiga serta polosnya, aku menjawab semua pertanyaannya, termasuk aku pulang jam berapa dan naik kendaraan apa (so stupid!). Aku mendiamkannya waktu dia bilang mau main ke rumahku. Mulai curiga.
Ketika waktunya aku pulang kantor, aku sudah siap menunggu bus di tempat biasa, dan naiklah aku ketika bus itu sudah datang. Waktu itu aku duduk di paling belakang. Bus belum terlalu penuh, tapi tempat duduk telah terisi semua, jadi kami yang duduk paling belakang bisa melihat penumpang yang duduk di depan. Ketika tanpa sadar aku mengamati penumpang, jantungku deg-degan. Ternyata salah satu penumpang itu adalah karyawan toko buku yang tadi siang kutemui, padahal busku bukanlah rute yang harus dia tempuh untuk pulang. Hiiii...mengkeret hatiku. Terlebih ketika dia menoleh kebelakang dan melihatku dengan senyumnya yang justru menakutkan. Cepat-cepat aku berfikir, bagaimana cara menghindarinya. Ketika dia menoleh ke depan lagi, tepat di salah satu persimpangan jalan, dengan diam-diam aku turun dan segera naik kendaraan lain yang bukan ruteku, supaya dia tidak bisa mengikutiku lagi. Hari itu, aku pulang agak malam, mampir dulu di salah satu masjid yang sepi, sampai waktunya shalat Isya, khawatir masih diikuti olehnya kalau langsung pulang ke rumah... Hiks..... menakutkan.. Sejak saat itu, aku gak pernah berani mampir ke toko buku itu lagi, sampai kuketahui bahwa dia sudah keluar, gak kerja lagi disitu, baru aku berani ke toko itu.. Pyuhhh... Legaaa...


Kelimax.... waktu aku dikejar ayam... cerita soal itu, bacanya disini aja yaaa... Mau istirahat dulu, capek lari-lari terus daritadi.. ^_^

Pssstt : gambar di atas ngambil dari sini

Jangan mengagumi amal perbuatan sampai ia menyelesaikan yang terakhir. (HR. Ath-Thabrani dan Al Bazzar)

gelang cherry




Assalamu 'alaikum,
Anty, gelangnya udah jadi... seperti ini... tadinya mau pake benang cherrynya, tapi ternyata berantakan...hehe... benangnya copot2. daripada ngambil resiko nantinya jadi hancur cherrynya :p, akhirnya pake flanel juga... trus batunya juga tadinya mau pake mutiara air tawar, tapi gak bisa krn lubangnya kecil utk bisa dimasukkan karet, jadi diganti batu kayak semacam giok... gimana? suka gak? ^_^

IWJC-Indonesia Wire Jewelry Community




Sunday, 17 July 2011

[Random Snippets Kitchen] OREO Mini Cheesecake

Sebagai penyuka makanan apa aja, (kecuali buah kesemek :p... karena rasanya tanggung, manis gak, asem juga gak, trus tekstur buahnya kok kayak bit ya?? ditambah lagi buah ini selalu pakai bedak...iihh buah yang genit...hehe... eh..malah ngelantur ke kesemek...maap :p), tentunya saya juga sangat menyukai coklat dan keju. Makanya, begitu ada lomba masak yang diadakan mba Vina di sini dan diantaranya ada resep Oreo Mini Cheesecake ini yang memadukan rasa coklat dan rasa keju, saya langsung mantap memilih resep ini sebagai resep yang pertamakali akan dicoba...

Di resep ini saya pakai 14 buah Oreo (di resep pakai 12 buah), karena sewaktu adonan sudah dituang semua, ternyata masih ada kelebihan, makanya saya tambah lagi 2 buah dan yang dua itu pakai loyang muffin yang terpisah, jadi total pake dua loyang (gak penting banget ya jelasin soal ini? *garuk2*).

Bikinnya agak-agak riweh, pasalnya keponakan saya, Shafaa, sempat ikut-ikut mau bikin juga, plus tanya macam-macam... Pertanyaan semacam,"Apa tu ni?" (dia menyebut kata "apa itu apa ini" menjadi "apa tu ni" ^_^) terus keluar dari mulutnya, membuat saya agak pusing menjawab pertanyaan-pertanyaannya, dan jadi gak terlalu konsentrasi (beuh..gayanya :p) dalam pembuatan kue ini. Akibatnya, gula pasir yang seharusnya 1/2 cup, sempat saya takar jadi 1/4 cup. Untung saja pada waktu mengocok saya langsung cek lagi resep dan saya ingat baru menakar 1/4 cup, jadi tinggal ditambah kira-kira berapa sendok supaya jadi 1/2 cup.

 

Pada saat harus menghancurkan Oreo, saya bingung. Dipatah-patahin kurang hancur. Mau diblender takut terlalu hancur. Akhirnya, saya masukkan semua Oreo itu ke dalam plastik, trus diketok-ketok pake ulekan....hihihi... hancurnya sesuai harapan..

Proses pengocokan lancar. Kemudian pemanggangan. Pada saat memanggang, saya baca di resep Mba Vina kalau kue dipanggang 20 menit. Tapi dasar bandel, waktu saya liat di oven adonan sudah mulai naik dan sudah 20 menit, saya berfikir untuk menambah waktu 5 menit lagi. Jadi kue yang saya panggang ini 25 menit, tidak sesuai harapan. Akibatnya kue menjadi agak hangus, dan teksturnya agak padat sedikiiittt, tapi masih tetep lembek, apalagi pas bagian Oreo-nya (lho Oreonya juga udah coklat warnanya ya? :p). Jadi kue saya gak cantik. Gak seperti yang di resep..hiks...

Untungnya, kue itu tetap enaakk... Buktinya, semua suka. Adek saya suka, dia bilang kayak makan es krim. Keponakan saya, Danish, yang susah makan, ternyata suka juga. Apalagi Shafaa... Alhamdulillah, berarti termasuk berhasil menurut saya, walaupun agak gosong...hihihi... *ngeles*. Ya sudahlah, gak apa-apa, lain waktu mau coba lagi, yang gak hangus ^_^. Terima kasih Mba Vina, udah berbagi resepnya

Ini dia resepnya : OREO Mini Cheesecake

Bahan-bahan :

14 buah OREO Cookies, dibiarkan utuh

3 buah OREO Cookies, dihancurkan
1/2 cup gula pasir
250 gr cream cheese (suhu ruangan), saya pake merk Yummi (ketemunya itu di supermarket)
1/2 sdt vanilli bubuk

2 butir telur ukuran besar, dikocok lepas
1/2 cup yogurt plain

sedikit garam (seujung sdt aja)


Cara membuat :

1. Panaskan oven 150 C (275 F). 

Letakkan paper cup diatas loyang muffins (Cetakan muffin umumnya 12 lubang, saya pake Oreo 14  buah jadi dua loyang, nanggung ya?).
Tata biskuit OREO pada masing-masing cup.

 

2. Dengan mixer kecepatan medium, kocok cream cheese sampai halus.
Tambahkan 1/2 cup gula, kemudian vanilla.
Tambahkan telur yang sudah dikocok ke dalam mixer yang tetap menyala

3. Tambahkan yoghurt plain dan garam. Masukkan kremesan OREO, aduk rata. Tuang adonan ke dalam muffin cup sampai hampir penuh.

 

4. Panggang sampai bagian pinggirnya mengeras tapi bagian tengahnya masih agak lembek, sekitar 20 menit. Dinginkan diatas rak kawat beserta loyangnya. Bungkus loyang dengan plastik, masukkan ke kulkas sampai dingin (di resep mba Vina, disimpan di kulkas 4 jam atau semalaman, tapi saya, asal udah dingin langsung dimakan, gak sabaran mau nyoba ). 

5.  Keluarkan kue dari loyang, dan lepaskan cake dari wadahnya.
Tata mini cheesecake diatas piring dengan membaliknya, sehingga bagian atas berada dibawah dan biskuit OREO keliatan.

Wednesday, 13 July 2011

Talkshow Keluarga




Assalamu 'alaikum,
Dear frens,

Seperti janji saya ketika mengadakan lelang disini : http://iahsunshine28.multiply.com/photos/album/109/Lelang_Asyik..., untuk menambah dana acara talkshow keluarga, bahwa nantinya saya akan menampilkan foto-foto acara, jadi inilah dia, beberapa foto yang merekam kejadian acara. Maaf agak lambat kasitau (lewat seminggu :p), maklum, upload fotonya bertahap, dan lumayan lama (inet lemot).

Sedikit mau curhat (lho??)..^_^..
Seperti yang sudah diketahui secara tersirat, bahwa bulan-bulan belakangan ini, saya dan teman-teman mencoba mencari dana untuk acara ini dengan mengajukan beberapa proposal ke berbagai perusahaan. Banyak pelajaran yang saya dapatkan. Tentang cara bernegosiasi, cara menghadapi orang yang mbulet (mbulet...inget kata2 Anaz sama mba Niez...hihihi..), dan lain-lain. Diantaranya ketika kami mengajukan proposal pada instansi/perusahaan, ada yang menolak dengan alasan mereka hanya memberikan bantuan untuk yatim piatu dan orang miskin, bukan untuk acara semacam ini (talkshow, seminar, de el el). Kesannya mereka kurang tertarik dengan event semacam ini. Padahal (dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada mereka yang telah memberikan bantuan untuk yatim piatu, dsb), kalau saya fikir, memberikan ilmu lewat acara seperti ini juga penting. Memberikan bantuan dan support pada acara semacam ini, kalau kita ikhlas lillahi ta'ala, insya Allah juga termasuk ke dalam memberikan tambahan ilmu dan menjadikan seseorang menjadi lebih baik. Karena ilmu yang bermanfaat bila diamalkan oleh yang mendapatkan ilmunya, termasuk salah satu amal jariah yang tidak akan putus walaupun kita sudah wafat, betulkan?
Kalau kita fikir, kasihan juga kan kalau ada ibu-ibu rumah tangga yang perlu tahu ilmu mendidik anak dari pakarnya langsung (psikolog), tapi gak ada yang peduli dan bisa memfasilitasi? *sok tau lagi ya saya? gak apa2 ya....hehehe*
Atau mungkin pos untuk pengeluaran itu beda ya? ^_^

Ya okelah, pokoknya begitu deh *nyengir*
Alhamdulillah, di luar dari yang memberikan alasan seperti di atas, masih ada juga instansi/perusahaan yang memberi bantuan, baik berupa uang, maupun barang (buku, dan lainnya)... termasuk teman-teman mp... Dan uang hasil lelang di mp langsung bisa digunakan keesokan harinya (menambah yang masih kurang), dan acara berjalan lancar dan meriah.

Saya ucapkan terima kasih atas bantuan teman-teman semua yang telah mendukung acara lelang dan mendukung acara talkshow ini. Semoga bantuannya mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT... Amiinn...
Mudah-mudahan, ilmu yang telah diberikan oleh Ibu Sri Rejeki dan Ust. Syahroni M, Lc dapat berguna buat ibu--ibu semua yang telah mengikuti talkshow tersebut. O iya, insya Allah nanti saya bagi juga materi talkshow buat teman-teman, di lain kesempatan ^_^...
So, cekidot ^_^

Wassalam,
Iah

Tuesday, 12 July 2011

Suamiku itu...

Di suatu hari, saat saya dan seorang teman sedang menikmati makan siang bersama, lesehan tanpa tikar, teman saya berkata begini,”Duh, iri rasanya kalo ngeliat si A”, matanya memandang pada teman saya yang lain, yang sedang sibuk mengerjakan sesuatu. Saya bertanya,”Kenapa?” Teman saya melanjutkan,”Iya, kalau liat si A, enak rasanya, Liat aja tuh, sementara A sibuk, suaminya mau jaga anak sambil mendorong-dorong kereta bayinya, kalau pergi kemana-mana juga pasti dianterin, dan pasti ditungguin”. Sambil tersenyum saya pun ikut memandang teman saya si A, dan hanya menjawab dengan pertanyaan,”Kompak ya?”

 

Teman saya pun meng-iyakan pertanyaan saya.

Kemudian dia melanjutkan,”Gak kayak si mas (suaminya), tadi aja mau berangkat kesini dimarahin gara-gara…bla..bla…bla…” Intinya sang suami tidak mendukungnya ketika sang isteri membutuhkan dukungan. Ketika suaminya sedang ada acara, sang isteri tidak boleh menghubunginya sama sekali (meskipun ada keperluan dengan sang suami), baik melalui pesan singkat sms, apalagi meneleponnya, sementara ketika sang isteri sedang melakukan kegiatan, sang suami boleh-boleh saja mengganggunya kapanpun. Egois? Mungkin.. Silahkan berfikir sendiri...

 

Saya hanya terdiam mendengarkan keluhan teman tersebut. Hanya sesekali mulut saya menggumamkan kata,”ooh”…”emm’’”. Tak tahu mau jawab apa. Pengalaman saya belum sampai kesana. Kalaupun saya ingin memberi saran, nanti dibilang sok tahu. Yang bisa saya lakukan hanya mendengarkan dengan tekun curahan hatinya, berharap dengan begitu bebannya bisa sedikit berkurang.

 

Dalam hati saya mempertanyakan juga sikap suaminya (dan mungkin suami-suami lain yang seperti itu), apa salahnya bila suami mendukung kegiatan isterinya jika kegiatan itu dapat membawa kebaikan? (apalagi aktivitas dakwah). Apa salahnya jika suami dapat menjaga anak mereka barang sejenak (sejenak disini hanya dua jam dalam seminggu yaa, gak setiap hari lho) jika sang isteri sedang membutuhkan waktu untuk menambah ilmunya?

Terkadang dukungan bukan berarti harus mengantar jemput sang isteri setiap waktu ketika isteri harus bepergian. Dengan menyetujui/mengiyakan dan membiarkan isteri mempunyai waktunya sendiri, itu sudah cukup menandakan dukungan. Dengan ikut menjaga anak ketika isteri sedang beraktivitas (catet : aktivitas syar’I yang memang mengharuskan dia keluar ya) itu juga bentuk dari dukungan.

 

Dengan adanya dukungan, pastinya sang isteri dapat menjalani aktifitasnya dengan  tenang dan bahagia, sehingga insya Allah hasil kerjanya dapat lebih baik.

Alangkah indahnya melihat kekompakan itu, kekompakan suami dan isteri dalam beraktifitas, seperti yang saya lihat pada teman A.

 

Bahkan sekedar jawaban persetujuan bisa jadi sudah sangat menyenangkan bagi sang isteri. Misalnya ketika isteri sedang memakai baju baru, kemudian menanyakan,”Mas…Bagus gak bajunya?” Cukuplah dijawab,”Bagus”… Saya yakin hal itu pasti sudah membuat hati isteri berbunga-bunga (meskipun pada kenyataannya baju itu gak bagus dalam pandangan suami…hehehe..). Atau kalaupun ternyata gak cocok, ya bisa diberitahu dengan cara yang baik misalnya,”Bagus Dek, tapi kayaknya lebih cocok pake yang ini..”

Bukan dengan kalimat,”Gak ada bagus-bagusnya tuh baju dipakenya…ganti!” *langsung merengut/mangkel isterinya…hihi*

 

Berkaca pada pengalaman teman ini (ya pastinya setiap suami atau isteri mempunyai kekurangan masing-masing), saya jadi berharap, semoga saja kelemahan suami saya kelak bukan pada hal ini. Semoga saja suami saya nantinya adalah orang yang paling mendukung apapun kegiatan-kegiatan positif yang saya lakukan, supaya hati ini lebih tenang ketika menjalaninya dan dapat menghasilkan sesuatu yang lebih maksimal.

 

*sekedar coretan, mengamati curhatan teman, semoga ada hikmahnya… maaf klo saya terkesan sok tau....hihihi, buat mak-mak/bapak-bapak yang lebih berpengalaman, boleh tambahin... atau kritik saya, tapi jangan dilempar sendal*

Begini nih, klo beli mobil sekaligus dua... begitu mau transfer, bingung... yang satu tranfer kemana, yang satu kemana...semrawut... pabaliwet...hhhmmm.... bete banget...

Monday, 4 July 2011

Lelang aksesoris Wire Jewelry udah dimulaaaiii.... ayooo teman-teman...silakan ditengok... and di bid yaaa ^_^ http://iahsunshine28.multiply.com/photos/album/109/Lelang_Asyik...?replies_read=1

Lelang Asyik...


harga awal : 20.000
kelipatan bid minimal : 2.000

material : kawat, kerang, mutiara air tawar
dimensi kurang lebih : 4 cm

Assalamu ‘alaikum,

Hi frens…
Aku mau ngadain lelang nih…. Lelang ini sengaja dibikin buat nambah-nambah dana yang masih kurang di acara talkshow keluarga dengan tema "Anakku Belum Bisa Membaca" yang akan kami adakan tanggal 10 Juli 2011 (insya Allah nanti diupload deh acaranya :))
So nantinya seluruh uang hasil dari lelang ini akan digunakan mendukung acara tersebut. Jadi… ayolah teman-teman, ikutan yuuukkk… Selagi ada kesempatan... Lumayan kan, sambil ikutan lelang, dapet aksesoris, sekaligus ikut berpartisipasi di acara talkshow. Asyik kan?

Sebelum mulai ikut lelang, please baca dulu ketentuannya yaaa :
1. Lelang ini ditujukan buat yang serius aja yaa, jadi klo teman-teman udah nge-bid, berarti benar-benar tertarik dengan barang yang dimaksud.

2. Lelang dimulai sejak dipublikasikan, dan akan berakhir hari Kamis tanggal 7 Juli 2011, jam 20.00, oleh bidder tertinggi terakhir, sesuai dengan jam di computerku (tenang aja, nanti dikasitau kok tinggal berapa menitnya….) jadi kalau ada yang nge-bid di jam 20.01 (lewat satu meniiitt ajaa), gak dihitung lagi ya sayang….hehe…

3. Harga awal dan kelipatan bid ada di masing-masing foto.

4. Harga akhir lelang nantinya, itu belum termasuk ongkos kirim.

5. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, DILARANG MENGHAPUS KOMEN atau meng-EDIT komen yang sudah ditulis, kalaupun nanti ada perbaikan, cukup ditulis di komen selanjutnya aja yaa.

6. Berhubung uangnya lagi dibutuhkan, jadi teman-teman yang sudah nge-bid… please NO BID and RUN. Udah pada tau kan resikonya kalau bid and run? Nanti namanya diumumin lho di Koran setempat dan dijitak sama orang se-empe…hehehe…

7. Untuk bidder dengan lelang harga tertinggi PERTAMA dan KEDUA, nantinya akan mendapat tambahan BONUS peniti jilbab yang cantik.

8. Transfer nantinya ditujukan ke Bank Syariah Mandiri, dan diharapkan pemenang lelang nantinya sudah mentransfer paling lambat hari jum’at, 8 Juli 2011, jam 15.00.

9. Barang akan dikirim serentak hari Sabtu 9 Juli 2011.

So… hayooo silakan diliat-liat dan di-bid ya frens… ^_^

mau ngadain lelang nih... walaupun gak banyak brg wire jewelry yg mau dilelang... ada yg tertarik? tunggu besok pagi yaa...hehe *wink*