Di sore yg adem, di sebuah pasar tradisional pinggir jalan, terjadi percakapan antara dua orang manusia, yang satu pembeli dan satunya penjual :
Pembeli (PI) : "Jeruk nipisnya berapa nih bu?"
Penjual (PJ) : "Oooh itu 2.000 dapet 3"
PI : (sok nawar) "5.000 dapet 6 aja ya?"
PJ : (agak mikir) "Ya udah, boleh, 5.000 ambil 6"
PI : (mulai merasa ada sesuatu yang aneh dengan tawar menawar ini, kemudian ia menyadari kebodohannya...hihi, entah kenapa dia jadi agak linglung sore itu, munkin karena gak dapet tempat duduk di angkot)..."ya udah, kalo 9 jadinya 6.000 aja ya bu"
PJ : (senyum-senyum bingung juga)
PI : (masih merasa ada yang aneh, akhirnya memutuskan membeli 6 buah jeruk nipis) "ya udah, ambil 6 aja deh bu, jadi 4.000 ya.."
PJ : (masih senyum-senyum) "Ya udah, 5.000 ambil 8 deh.."
PI : (mengangguk pasrah, masih linglung ngitungnya, menyerahkan uang 5.000)
--_-- ggrrrr... si pembeli malu sendiri, langsung naik angkot..
Wednesday, 30 November 2011
Tuesday, 29 November 2011
Wednesday, 23 November 2011
Tuesday, 22 November 2011
Monday, 21 November 2011
Sunday, 20 November 2011
Saturday, 19 November 2011
Tuesday, 15 November 2011
Friday, 11 November 2011
garage sale
Rp. 45.000,-
Friends, aku mau jualin barang2 yang gak aku pakai. Semuanya hampig gak pernah dipake (paling cuma 1 atau 2 x aja pakenya), ada juga yang baru. Jadi daripada numpuk di lemari, mending dijual aja, siapa tau ada yang tertarik.
Kalau tertarik pm aja yaa. Harga belum termasuk ongkos kirim.
Makasih :)
Thursday, 10 November 2011
Tuesday, 8 November 2011
nenek : shafa mau ikut nenek ngaji gak? shafa : (dengan suara anak kecil yang agak cadel & manja) gak mau, mau sama bude aja... nenek mau ngaji ya? di mucola (mushola) ya? nenek : iya, nenek mau ngaji... shafa : ngaji apaan nenek? ngaji lobbana atina ya? nenek : iya.. shafa : piddunya hacanah ya? nenek : iya... shafa : wapil ahiloti hacanah ya? nenek : iya... shafa : wakina ajabana? nenek : *sambil cekikikan...* iya.. bude : *ngikik aja* *pengen cubit anak itu... gemes...hihi...*
Swatch-ku..
Ehmm... pertama kali kenal jam Swatch, waktu aku masih di SMP, itu pun taunya dari majalah "Gadis", majalah remaja yang sekarang entah masih ada atau udah almarhum ya? Waktu sedang membolak balik majalah yang juga kebetulan bukan milikku sendiri (pinjem teman), di salah satu iklannya ada iklan jam tangan Swatch. Kalo gak salah modelnya dari berbagai bangsa, dari yang orang Afrika, Asia sampai orang Amerika dan Eropa. Menarik perhatian. Apalagi pas liat jamnya. Wah bagusnya. Pengen banget punya jam kayak yang ada di dalam majalah itu. Tapi berhubung masih anak sekolah, aku gak mampu belinya. Jangankan buat beli jam Swatch, buat beli buku aja harus ngumpulin uang dulu beberapa hari. Ya udah, itu Swatch cuma ada dalam angan-angan.
Sementara blum bisa beli swatch, aku beli jam yang lain. Dari yang merk Tag Heuer bohongan, jam tangan digital plastik, sampai jam tangan beli di katalog bank, belinya juga titip lewat kartu kredit teman. Rusak, ganti, rusak, ganti lagi. Begitu seterusnya. Rata-rata aku kalau pakai jam lumayan awet. Bisa sampai bertahun-tahun. Bahkan, saking awetnya, walaupun jam itu udah gak ada talinya, asalkan masih bisa dipake, ya dibawa aja, masuk dalam tas.
Tapi walau begitu sampai aku akhirnya sudah kerja, jam Swatch itu tetap teringat-ingat. Walaupun belum bisa beli dan belum tahu juga mau beli dimana. Mau beli di Mall, rasanya gak pede banget. Kenapa? Tanganku spesial. Terlalu mungil. Malu aja rasanya kalau mau beli trus nanti SPG-nya nyobain jam tangan itu ke tanganku.. Oowchh.. Gak mau pokoknya. Nanti dikira tangan anak kecil...hehe..
Sampai akhirnya bisa beli di mba Sandra. Senangnyaaa.. Apalagi baru tahu kalau ternyata Swatch itu ada ukuran Lady-nya, yang diameternya lumayan cocoklah dengan tangan mungilku. Jadi Swatchku itu haruslah yang type Lady. Sejak saat itu, mulailah aku bisa memburu (kalau kebetulan ada uang) dan mengagumi (kalau gak punya uang atau swatch-nya ukuran besar :p) Si Swatch idaman.
Sukanya dengan Swatch itu, model-modelnya unik. Tiap edisi berbeda model. Beragam. Kadang sampai gak terfikirkan sama sekali ada yang model semacam itu. Ada koleksi-koleksi yang bisa bikin aku ketawa cekikikan. Ada juga yang bikin kagum. Bahkan ada yang bikin aku kesengsem, karena desainnya yang girly. So sweet deh pokoknya.
Tapi walaupun begitu, aku tetap selektif memilih. Paling gak, yang aku beli, harus ukuran Lady. Kalau gak, gak mungkin aku bisa pake...hehe..
Swatch ukuran lain? ya sekedar mengagumi aja. Tapi pernah aku ikut lelang Swatch, di tempat mba Sandra juga, dan dapat yang ukuran agak besar, bukan yang Lady. Ternyata.... cocok juga lho di tanganku...hehe.. Keren pokoknya. Sampai adekku naksir.
Swatch yang kupakai sehari-hari, yaitu yang kudapat dari hasil lelang. Walaupun semua komponennya dari stainless steel, tapi modelnya ikatannya kayak karet, dan yang paling penting tetap bisa kupakai tanpa rasa minder sama tangan mungil dan cungkring ini (itulah hebatnya jam favorit yang ini)...hehe.. Kalau lagi pake jam itu, serasa pakai gelang deadlock, suka aja, keren. Bisa jadi jam, bisa jadi gelang juga. Dan anehnya, kalau aku pakai Swatch yang ini, tangan mungilku jadi kelihatan lebih besar...hihi.. *efek apakah itu?*
Kebanyakan yang aku incar atau yang jadi favoritku, memang Swatch yang terbuat dari stainless steel, karena kelihatan lebih kokoh aja, menurutku lho. Tapi yang model plastik pun asyik juga dipakenya, apalagi dengan corak yang lucu-lucu. Senang pakenya.
Hanya sekarang-sekarang ini, yang membuat sebel, sepertinya desainer Swatch lagi kehilangan ide merancang. Sekalinya keluar edisi yang baru, itu hanya satu model dan itu hanya warnanya aja yang dibedakan.. hikss. sedih aja, gak bisa liat model yang lucu lagi. Tapi mudah-mudahan, tahun depan, model Swatch akan kembali beragam. Semoga.
Yah, begitulah, kesanku tentang jam tangan Swatch. Walaupun aku gak terlalu tahu macam modelnya, tapi yang jelas aku suka banget dengan Swatch.
Emm... kalau teman-teman ada yang mau tahu lebih dalam lagi soal Swatch, tanya aja sama mba Sandra. Beliau ini pakarnya Swatch, tahu banget model-modelnya dan tahun bikinnya kapan.. Sampai mendetail. Wah salut deh pokoknya.. Sampai aku sendiri heran...hehe..
tulisan ini diikutsertakan disini
Sementara blum bisa beli swatch, aku beli jam yang lain. Dari yang merk Tag Heuer bohongan, jam tangan digital plastik, sampai jam tangan beli di katalog bank, belinya juga titip lewat kartu kredit teman. Rusak, ganti, rusak, ganti lagi. Begitu seterusnya. Rata-rata aku kalau pakai jam lumayan awet. Bisa sampai bertahun-tahun. Bahkan, saking awetnya, walaupun jam itu udah gak ada talinya, asalkan masih bisa dipake, ya dibawa aja, masuk dalam tas.
Tapi walau begitu sampai aku akhirnya sudah kerja, jam Swatch itu tetap teringat-ingat. Walaupun belum bisa beli dan belum tahu juga mau beli dimana. Mau beli di Mall, rasanya gak pede banget. Kenapa? Tanganku spesial. Terlalu mungil. Malu aja rasanya kalau mau beli trus nanti SPG-nya nyobain jam tangan itu ke tanganku.. Oowchh.. Gak mau pokoknya. Nanti dikira tangan anak kecil...hehe..
Sampai akhirnya bisa beli di mba Sandra. Senangnyaaa.. Apalagi baru tahu kalau ternyata Swatch itu ada ukuran Lady-nya, yang diameternya lumayan cocoklah dengan tangan mungilku. Jadi Swatchku itu haruslah yang type Lady. Sejak saat itu, mulailah aku bisa memburu (kalau kebetulan ada uang) dan mengagumi (kalau gak punya uang atau swatch-nya ukuran besar :p) Si Swatch idaman.
Sukanya dengan Swatch itu, model-modelnya unik. Tiap edisi berbeda model. Beragam. Kadang sampai gak terfikirkan sama sekali ada yang model semacam itu. Ada koleksi-koleksi yang bisa bikin aku ketawa cekikikan. Ada juga yang bikin kagum. Bahkan ada yang bikin aku kesengsem, karena desainnya yang girly. So sweet deh pokoknya.
Tapi walaupun begitu, aku tetap selektif memilih. Paling gak, yang aku beli, harus ukuran Lady. Kalau gak, gak mungkin aku bisa pake...hehe..
Swatch ukuran lain? ya sekedar mengagumi aja. Tapi pernah aku ikut lelang Swatch, di tempat mba Sandra juga, dan dapat yang ukuran agak besar, bukan yang Lady. Ternyata.... cocok juga lho di tanganku...hehe.. Keren pokoknya. Sampai adekku naksir.
Swatch yang kupakai sehari-hari, yaitu yang kudapat dari hasil lelang. Walaupun semua komponennya dari stainless steel, tapi modelnya ikatannya kayak karet, dan yang paling penting tetap bisa kupakai tanpa rasa minder sama tangan mungil dan cungkring ini (itulah hebatnya jam favorit yang ini)...hehe.. Kalau lagi pake jam itu, serasa pakai gelang deadlock, suka aja, keren. Bisa jadi jam, bisa jadi gelang juga. Dan anehnya, kalau aku pakai Swatch yang ini, tangan mungilku jadi kelihatan lebih besar...hihi.. *efek apakah itu?*
Kebanyakan yang aku incar atau yang jadi favoritku, memang Swatch yang terbuat dari stainless steel, karena kelihatan lebih kokoh aja, menurutku lho. Tapi yang model plastik pun asyik juga dipakenya, apalagi dengan corak yang lucu-lucu. Senang pakenya.
Hanya sekarang-sekarang ini, yang membuat sebel, sepertinya desainer Swatch lagi kehilangan ide merancang. Sekalinya keluar edisi yang baru, itu hanya satu model dan itu hanya warnanya aja yang dibedakan.. hikss. sedih aja, gak bisa liat model yang lucu lagi. Tapi mudah-mudahan, tahun depan, model Swatch akan kembali beragam. Semoga.
Yah, begitulah, kesanku tentang jam tangan Swatch. Walaupun aku gak terlalu tahu macam modelnya, tapi yang jelas aku suka banget dengan Swatch.
Emm... kalau teman-teman ada yang mau tahu lebih dalam lagi soal Swatch, tanya aja sama mba Sandra. Beliau ini pakarnya Swatch, tahu banget model-modelnya dan tahun bikinnya kapan.. Sampai mendetail. Wah salut deh pokoknya.. Sampai aku sendiri heran...hehe..
tulisan ini diikutsertakan disini
Monday, 7 November 2011
Thursday, 3 November 2011
Today's Inspirations
It was early morning when I was checking up my email and saw this beautiful inspirations from "hijabstyle.co.uk".
Yes, it's "hanbok", Korean traditional dress that muslimah can also modify it to become abaya. I have seen hanbok before from my friends' blog, but to me these are look different, they are presented in modern style.
I love all of them. Will make it someday for myself :).
rgds,
iah
Subscribe to:
Posts (Atom)