Tuesday, 29 March 2011

Tukang Komentar

Yah, itulah sebutanku untuk diriku sendiri. Dan mungkin memang itu julukan yang paling tepat yaa... Pasalnya kalau teman-teman sempat memperhatikan, mungkin teman-teman akan menemukan komentar-komentarku di rumah orang, baik teman yang sudah dikenal atau yang belum kenal dan bahkan blum jadi kontak sekalipun, baik komentar serius, maupun komentar yang geje...hehe.. kalau ada sesuatu yang menggelitik di fikiran, pasti muncullah komentarku di tempat orang itu. Entahlah, mungkin karena rasa ingin tahu yang lumayan besar sehingga sering ada saja yang ingin kutanyakan atau kukomentari di rumah orang. Dan karena aku punya pendapat, dari komentar-komentar itulah terjalin obrolan yang cukup akrab, sehingga dapat mendekatkan teman di mp ini.. Dari komentar-komentar itulah terjalin diskusi yang menarik. Dari komentar-komentar itulah terdapat ilmu yang tak diduga bisa kita dapatkan, dari teman-teman yang berbeda profesi dan latar belakang budaya. Menarik kan? Bahkan awal aku membuat account di multiply ini, sebenarnya gara-gara dulu aku gatel pengen komentar di mp-nya salah satu temanku...wkwkwk... *padahal cuma mau bilang, betapa cantiknya anaknya si mba itu...hehe.. eehh setelah aku lumayan aktif, malah si mba-nya jarang onlen..*

*dasar tukang komentar..*

Tapi masalahnya, aku menyadari juga, gak semua orang senang rumahnya diacak-acak, dikomentari banyak-banyak...hehe... Entah salah atau benar, aku mengambil kesimpulan aja, begini...kalau suatu saat aku komentar banyaaakk, trus gak ada satu respon pun *catet.."satu respon pun"* jawaban dari si empunya rumah atas komentar-komentarku, aku akan mengambil kesimpulan berarti dia kurang berkenan aku komentari blognya banyak-banyak...hehehe... Bila seperti itu keadaannya, maka lain waktu aku akan berhati-hati mengomentari blognya *cukup ngintip ajaahh...hihi*. Terkecuali *ini pengecualian* aku sudah kenal karakter orangnya yang memang pendiam, dan memang gak banyak bicara, maka walaupun si dia gak menjawab sepatah katapun komentarnya, aku enjoy aja ngomentarin blognya...hehe..

Terus jangan bosen ya, kalau misalnya komentarku terkesan basa basi. Seperti ketika aku sedang mengagumi karya teman-teman wire jewelry atau rajutan atau hasil craft yang lain, biasanya akan keluar kata-kata "cantik, keren, bagus, top, dan seterusnya".... kesannya klise? memang begitu, tapi percayalah fren, kata-kata itu benar-benar keluar dari lubuk hatiku yang paling dalam...hehe.. *mulai alay*... Secara aku tuh orangnya mudah mengagumi hal sekecil apapun yang ada di depan mata.. Intinya, semua yang ada di depan mata tuh indah aja, karya apapun kalau dibuat dengan hati, ya pasti menurutku indah.. begetoh fren..

Satu lagi, aku paling senang mengunjungi blog teman-teman yang selalu ramai dengan tulisan-tulisan aktif. Seperti blognya Bu Pink, Melly, Mba Niez, Anaz, Mamah Depin, Uni Dian, Mba Lessy, Pak Wortel... dan teman-teman lain yang tak bisa disebutkan namanya *pokoknya banyak*.... Karena dengan mengunjungi blog teman-teman semua, aku bisa bertemu/melihat juga teman-teman yang lain dari komentar-komentar mereka. Disana aku bisa mendapatkan macam-macam, dari hiburan *sering bikin aku ketawa*, ilmu, tips-tips, berita-berita, apa aja ada deh pokoknya.. Menyenangkan...

Makanya jangan heran kalau pagi-pagi, begitu online, yang kubuka pertama-tama pasti blognya teman-teman semua... Dan jangan heran, kalau teman-teman menemukan komentarku dimana-mana. Kadang terkesan sok akrab ya? hehe... *maafkeun daku*... tapi mau gimana lagi... walaupun dalam dunia nyata aku bukanlah orang yang cerewet, tapi hasrat untuk menuliskan sesuatu di blog teman-teman tak dapat kubendung... walaupun tulisan itu hanya berupa segaris senyuman tanda bingung mau komentar apa...hahaha...

udah... segitu ajah...*ngantuks*

Wednesday, 23 March 2011

Hasil Iseng-iseng


Daripada kerudung polos los begitu aja, mending ditambahin sulam bunga2, biar lebih semarak

Alhamdulillah...Punya keterampilan sendiri menguntungkan juga buatku. Kadang kalau lagi kurang puas dengan suatu model kerudung atau baju, iseng-iseng bisa aku utak atik menambah ini itu. Atau ketika sedang kepepet kena masalah dengan baju yang kupakai, bisa kusiasati dengan menambah sulaman di sana sini. Lumayan, bisa menolongku..^_^

Monday, 7 March 2011

Pentingnya Ta'awudz

Hari sabtu itu kami ujian. Sejak dari rumah persiapan sudah kulakukan. Mencoba memuroja'ah (mengulang bacaan) hafalan surat-surat pendek maupun surat yang sedikit lebih panjang, karena ustazah akan menguji sesuai dengan hafalan kami masing-masing. Antara yakin dan tidak (ini salah, seharusnya aku harus yakin bahwa aku bisa hafal :)), sepanjang perjalanan menuju lembaga, aku terus mencoba memuroja'ah hingga akhirnya aku sampai di tempat ujian. 

Ketika sampai di tempat ujian (kali ini kami kebagian ujian di sawung), sudah ada tiga orang temanku yang menunggu. Tapi ternyata ustazah penguji kami belum datang. Sementara ustazah yang lain sudah datang menguji kelas lain. Jadi sambil menunggu ustazah, kami memperhatikan juga murid lain yang sedang diuji. sambil melanjutkan mengingat-ingat kembali bacaan kami masing-masing, agar nanti ketika ustazah menguji kami sudah benar-benar siap.

Setelah menunggu hampir sepuluh menit, akhirnya ustazah penguji kami, ustazah Nell, datang juga. Sesuai dengan urutan kedatangan, kami dipanggil satu persatu untuk menjalani ujian. Karena sawung itu tidak cukup besar untuk menampung seluruh peserta yang ada, maka terpaksa jarak antara ustazah dengan kami tidak terlalu jauh, sehingga kami yang belum mendapat giliran maju, dapat mendengar dengan jelas apa saja yang ditanyakan ustazah. Ujiannya terdiri dari dua sesi. Sesi pertama kami diminta untuk tilawah di hadapan ustazah, sambil ustazah memperhatikan bacaan kami, beliau mengkoreksi dan menandai tiap kesalahan bacaan kami di selembar kertas dengan tinta merah. Hal ini membuat kami dapat langsung melihat sekilas kira-kira berapa banyak kesalahan kami dalam tilawah. Sesi kedua kami ditugaskan untuk meneruskan bacaan ustazah. Jadi ustazah akan membacakan satu surat yang sistemnya acak (suka-suka ustazah aja, beliau mau membaca ayat yang mana...hehe..), nanti kami harus meneruskan ayat tersebut. Kadang ayat diambil dari awal surat, pertengahan, bahkan ada yang akhir surat (meneruskan surat selanjutnya inilah yang menurutku paling susah, sering lupa :p).

Tiga temanku sudah maju. Ada yang lancar, ada juga yang terbata-bata bahkan seperti hilang semua ayat yang telah diingat di dalam otaknya. Sementara aku yang menunggu giliran, deg-degan juga, khawatir lupa bila sudah di depan ustazah.. :). Sampai-sampai ketika temanku itu sudah selesai diuji, sambil tersenyum ustazah bertanya kepada kami,"kenapa jadi lupa? memangnya muka saya menyeramkan ya? kok sampai jadi hilang semua itu ayat?"... kami pun hanya tersenyum-senyum..

Akhirnya tiba giliranku maju. Phhfuufff...kutenangkan diri sambil menghadap ustazah. Kumulai tilawah. Alhamdulillah, lumayan lancar (yah lumayan, karena masih kulihat beberapa goresan tinta merah ustazah pada kertas catatanku...hiks..). Sesi kedua, ustazah mulai mengambil salah satu ayat. Kucoba mengingat-ingatnya, "oh iya! ", kutahu itu adalah salah satu surat yg lumayan panjang... Alhamdulillah, aku bisa meneruskan ayat tersebut hingga selesai. Tapi setelah selesai, aku disuruh meneruskan lagi lanjutan suratnya. Alhamdulillah... aku bisa meneruskan juga. Hingga ustazah mengisyaratkan untuk berhenti, maka akupun menghentikan tilawah.

Kemudian ustazah mengambil ayat secara mundur menuju pertengahan juz. Alhamdulillah, kali ini aku pun masih bisa meneruskan ayatnya, hingga ustazah kembali memintaku menghentikan bacaan.  Tinggal sekali lagi, kembali ustazah mengambil ayat yang mendekati akhir juz (nah, jadi tahu kan hafalanku baru sampe mana?? hehe... :p). Alhamdulillah, kali ini pun aku bisa meneruskan ayatnya hingga selesai. Tapi ketika telah selesai, ustazah memintaku meneruskan surat yang selanjutnya, aku mulai terbata-bata. Akupun berfikir keras,"ini selanjutnya surat apaaaa....??"... Hiks, memalukan, padahal aku tahu itu adalah surat pendek, tapi kenapa hilang???... kusebut satu surat, ustazah menggeleng... bukan... kusebut satu surat lagi... ustazah menggeleng lagi... aku mulai menebak-nebak.. *heii!! jangan asal tebak!! (begitu suara hatiku berteriak)*.... akupun menyerah, sampai akhirnya ustazah menyebutkan awal suratnya... hikss.... ternyata surat yang dimaksud adalah Ad-Dhuha... iyaaa... Ad-Dhuha.... akupun disuruh meneruskannya.

"Surat Ad-Dhuha, keciiilll.... tinggal nerusin dikit doang... tiap hari juga itu surat sering dibaca," begitulah fikirku dalam hati... *ujub... astaghfirullah*... ayat pertama kubaca, ayat kedua sampai ketiga lancar, ayat keempat...dugg!! tiba-tiba mandeg... ayat keempat hilang dari otakku, kucoba mencari-cari di dalam memoriku, gak ada!!... Ya Allah... kenapa begini?? aku jadi bengong... ayat keempat kenapa aku gak ingat ya?? bunyimu seperti appaa??? bukankah tiap hari itu surat kubaca?? aku jadi bingung, sementara temanku sambil senyum-senyum bilang,"aaaiiii itu gampang baanget!!"... aku melirik dia...*eehh, rusuh nih...orang lagi bingung juga...haha...*... Sampai akhirnya setelah beberapa lama, ustazah kembali memberi petunjuk, barulah aku ingat dan meneruskannya hingga selesai... Masya Allah!! bisa hilang begitu...huhuhu.. :( *sebel, kesel sama diri sendiri*.. Ustazah mengisyaratkan bahwa aku telah selesai diuji dan akupun kembali ke tempat semula.

Terakhir temanku yang paling banyak hafalannya. Tapi ternyata diapun sama. Ada bagian yang terbata-bata juga...hiks...

Setelah kami semua selesai diuji, ustazah Nell bertanya kepada kami,"Kenapa tadi hampir semuanya kalian lupa ayat?" "Coba buka surah An-Nahl ayat 98". kamipun mencari ayat yang dimaksud.. kemudian ustazah menyuruhku membaca artinya.. inilah artinya : "Apabila kamu membaca Al-Qur'an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk". Uztazah melanjutkan,"Nah, itulah kenapa kalian jadi terbata-bata sewaktu mengingat Al-Quran, saya perhatikan tidak ada satupun dari kalian yang membaca ta'awudz ketika meneruskan ayat yang saya bacakan. Hanya saya yang tadi membacanya di awal, seharusnya ketika meneruskan kalian juga harus membaca ta'awudz, karena bisa jadi walau bagaimanapun syetan akan mencoba mengacaukan fikiran kalian, membuat kalian lupa bahkan pada surat yang biasa kalian baca sekalipun".

Mendengar itu kami pun mengangguk-angguk sambil berseru,"ooh iyaaa."

Selama ini kami memang selalu membaca ta'awudz ketika membaca Al-Qur'an, baik di awal surat maupun pertengahan, tapi pada saat-saat tertentu seperti ini (harus meneruskan ayat dalam ujian) rupanya kami lengah. Dengan kejadian itu, maka kami menjadi tahu, bahwa pengaruh membaca ta'awudz sebelum tilawah itu sangat besar. Alhamdulillah, satu pelajaran lagi telah kudapat... Wallahu 'alam....

*sekedar berbagi, smoga bisa diambil hikmahnya*

 

Sunday, 6 March 2011

Keponakanku




Senangnya punya dua keponakan yang lucu-lucu.. Makanya aku sering merekam ekspresi mereka. Mereka yang selalu membuatku tertawa. Mereka juga yang kadang membuatku garuk-garuk kepala kalau aku harus online, pasalnya begitu aku mulai membawa lappie, mereka akan langsung menghampiriku (Shafaa akan berjalan sambil menuntunku, sementara Danish segera merangkak padaku...hihihi...), meminta diputarkan video kesukaan mereka, video binatang, baby dancing, atau upin-ipin... Setelah itu aku akan dibuatnya tertawa dengan tingkah lucu mereka.. Senangnya..^_^.. Sebenarnya ini foto lama, tapi tak apalah, nanti ku upload lagi. Sekarang usia Shafaa sudah hampir dua tahun, dan Danish hampir setahun... Luv u... *muahh*